Sunday, August 31, 2008

bukan cinta biasa...

Rasa yang ada di dalam jiwa
Sampai sekarang tak kunjung reda
Dirimu yang menggetarkan dan selalu kuimpikan
Ku ingin kau mengerti yang ada di hatiku…


Bukan cinta yang biasa
Yang kupunya untukmu
Meski kau tak menyadari
Ku akan tetap memberi
Banyak cinta dan harapan
Sampai kau merasakan hatimu tlah memilihku
Bersamaku untuk selamanya…


Bagaimana menahan rindu
Terlalu besar cintaku padamu
Dirimu yang menggetarkan dan selalu kuimpikan
Ku ingin kau mengerti yang ada di hatiku…





(lagu-nya Ruth Sahanaya,,,,,”koq merasa….”, :’( …)

tanda tanya,,,,,,,???????


Ternyata saya bukan apa-apa…
Hhh…cape’juga, tapi tidak pernah terlalu saya rasakan!
Bosan!


Tapi saya bisa apa?
Moment bagus untuk meminta ma’af dan mema’afkan.
Ramadhan datang kembali…


Mungkin rasa kesal dan sedih masih menyelip diantara
sekian banyak rasa yang saya rasakan.
tapi…
Saya harus bisa.
Bisa berdamai dengan diri saya sendiri,
sebelum berdamai dengan orang lain.


Saya yakin rasa saya terbaca, tapi saya tak (cukup) yakin
bisa dimaknai…


Terimakasih banyak untuk setiap detik
Yang pernah ada untuk saya…
Ma’afkan untuk semua hal yang pernah dianggap salah.
Karena yang pasti itu bukan suatu kesengajaan.




(????????,,,,,,,,, “ bukan cuma dengan saya”)

yang beratz di Ramadhan

Marhaban Yaa Ramadhan….
Alhamdulillah…, saya masih bisa ada di bulan penuh berkah ini.


Bagaimana dengan diri Anda?


Pasti senang juga bisa menikmati sahdu-nya bulan Ramadhan kali ini. Aktifitas tak boleh kendur hanya karena puasa lho!


Hmmm….
Semoga saya pun masih bisa menikmati hari-hari aktifitas saya dengan semangat. Saya rasa masih seperti tahun-tahun kemarin. Saya bisa menjalani puasa tanpa harus pasang muka loyo di tempat kerja. Hehehe… karena sepertinya si boss gak bakalan ngefek kalo dengan pasang tampang melaz (karena puasa) terus bebas tugas. Gak ada istilah seperti itu!


Puasa itu ibadah, kerja juga ibadah!
Jadi jalani semua dengan ikhlas…
Hehehe…
Mendadak bijak deh!


Teman satu ruangan kerja dengan saya, yang kebetulan non muslim bertanya kepada saya,
“Kamu kalo puasa gak merasa lapar?
Saya menjawab dengan sedikit tertawa,,,,
“Ya lapar-lah, tapi saya sudah niat untuk puasa jadi harus saya tuntaskan!”
“Tapi pasti haus ya?”, tanyanya lagi.
“Kalo itu pasti, lapar paling terasa jam 10 an, tapi haus…bisa menyerang setiap saat. Apalagi saya sering di lapang. Tapi sekali lagi, cuma perlu niat yang kuat untuk mengusirnya,” terang saya.


Iya-lah di kebun kan panas banget, kalo pas lagi ada angin sih lumayan bisa mengurangi gerah, kalo enggak? Biasanya sebentar2 saya kabur ke kantor, ke ruangan saya yang ber-AC dan tetap sejuk walau AC tidak dinyalakan. Hehehe… Gak apa-apa dong, yang penting kan saya tetap bisa menghandle pekerjaan yang di kebun :) (pembelaan diri!).


Tapi bener, saya suka kalo pas puasa seperti ini…
Kenapa?
Karena kalo pas lagi naek angkot, orang jadi sedikit sungkan untuk merokok! Walaupun mungkin tidak sedang puasa. Malu dong kalo ketauan gak puasa! Hehehe… Ya maklum deh, saya suka sebel kalo mereka jadi smoker di angkot, apalagi kalo waktu saya berangkat kerja. Saya sudah tampil segar, wangi :) E…di dalam angkot jadi bau rokok. Duhhh,,,,,,……(asapnya bikin saya susah napas tau!!!!!).


Eh, tapi kalo lagi puasa juga gak boleh sebel apalagi membenci sama orang lain ya? Biarpun mereka sudah bikin saya sebel, jengkel bahkan sedih. Ini yang beraaaaaaatzzzzzzzz! Pekerjaan yang menuntut saya berinteraksi dengan anak buah dan customer memungkinkan hal-hal yang menyebalkan terjadi. Tapi kadang saya malah cuek, biarpun ada yang menyebalkan. Saya diam saja, gak teman, gak anak buah…gak si boss kalo sudah bikin saya “capek”, saya diemin aja. Terserah mo ngapain! (tapi sering gak tega nyuekin mereka…) :)


Tapi…kalo puasa, gak boleh gitu ya? :) Biarpun makan hati, sebel (gak boleh), sedih, jengkel (gak boleh juga), marah (tambah gak boleh!)…harus tetap senyum, ramah, welcome…..


(GUBRAKKKKKKK!!!!!!-kayak lagu-nya Intan Nuraini) :)

Wednesday, August 27, 2008

tentang antara kau dan dirinya



Kau menyapa di saat dirinya termenung,
Merenung tentang apa mau-nya.
Kau menyapa di saat dirinya merasa sendiri,
Menikmati dunia-nya.

Sapa-mu terasa hangat di hatinya,
Meski dirinya tak tahu pasti….
apa kau juga merasakannya.

Sekian hari masih dalam hitungan jari,
tapi sepertinya tak asing lagi baginya.
Mungkin kau juga menikmati dunia-mu,
dunia dimana dirinya belum saatnya untuk
kau ajak bersama…

Dengarlah…
Nyanyian indah di hati-nya,
Bacalah…
Sarat makna di mata-nya,
Resapilah…
Tutur kata dari bibir-nya.

Dirimu-kah itu?
Dan….,
Masihkah ada di dirinya?
Di antara rentang jarak dan waktu…..





(yg masih sibuk dg tubel, dg penelitian dan
dg tesisnya, yg lg ngejar target lulus :)… )

tentang AYO MENULIS!


Seorang teman bertanya kepada saya, sejak kapan saya senang menulis? (mungkin setelah melongok blog ini).

Lha saya jadi bingung untuk menjawab… :)

Saya sudah lama banget senang menulis, sepertinya sejak SD saya sudah gemar menulis. Pernah kan belajar bahasa Indonesia di sekolah?
Nah, saya paling senang kalau disuruh mengarang. Herannya teman-teman saya paling sebel kalau disuruh mengarang.

Me-nga-rang…

Kan gampang tuh, sambil merem juga sepertinya bisa, namanya juga ngarang. Terserah kita kan mau bercerita dan menulis apa. Kalaupun ditentukan tema-nya atau kalau dulu diberi gambar terus kita disuruh mengarang dari rangkaian gambar-gambar (iya kan?), tambah gampang dong! Orang sudah diberi gambar, tinggal kita bercerita (yang nota bene terserah kita).
Hehehe…

Nggak tau-lah…, pokoknya saya senang nulis aja (dari yang ilmiah sampai yang tidak ilmiah sama sekali!) :) Mau nulis cerita, puisi, mengarang bebas (paling saya suka!), essai (tapi agak susah, soalnya musti cari data), berita, artikel, opini (yang ini saya juga suka!). Walaupun terkadang saya juga malas untuk memulai :).

Mmm…ngomong2 dulu jaman sekolah saya aktif di mading (majalah dinding), terus kuliah saya aktif di pers mahasiswa. Jadi pernah-lah sedikit dijejali dengan bekal kepenulisan. Malah dulu saya sempat pengen jadi jurnalis, jadi wartawan gitu… :) Dan ternyata, teman2 saya yang S.P.-S.P. itu banyak juga yang jadi jurnalis.

Budaya menulis itu bagus lho!

Awal pertamanya saya juga nulisnya di diary (cewek banget ya?). Tapi karena saya senang baca, saya jadi penasaran. Kalau mereka bisa membuat tulisan ataupun cerita untuk dibaca orang lain, kenapa saya tidak? Jadi ya…intinya saya belajar berekspresi lewat tulisan.

Apa-pun yang kita (saya dan Anda) tulis…, pasti bisa memberi ruang dan kesegaran lain di hati dan pikiran kita, dan berharap bisa menular kepada yang membaca tulisan kita.

Ayo menulis!!!!!!!!!!

Thursday, August 21, 2008

tentang bintang (sebuah ekspresi kata)



Maknai waktu hadirnya,
maknai hadirnya dengan hati.

Dia tak berharap seperti matahari,
yang sinarnya kuat membakar siang.
Dia hanya ingin seperti bintang,
kecil namun kerlipnya sanggup membelai malam.

Jika matahari selalu terlihat menerangi semesta,
tak begitu dengan bintang.
Bila kerlipnya tak menghias malam,
Itulah dia….

Yang terkadang terhempas oleh putaran sang waktu,
Yang terkadang tersapu badai,
Yang terkadang terdampar di senyapnya semesta.

Namun,
tak membuatnya lelah untuk kembali
menyapa malam di hari yang lain…..




(Malang, medio Agustus 2008)

tentang saya dan INDONESIA


Merah putih masih menghias dimana-mana. Ulang tahun kemerdekaan negeriku yang ke-63.


Saya bangga menjadi bagian bangsa ini. Bagaimanapun saya lahir, besar dan tercukupi di negeri ini. Negeri ini tumpah darah saya.


Dari saya kecil, saya (merasa) sudah mencintai negeri ini…INDONESIA.


Lihatlah…
Bacaan saya, musik favorit saya, koleksi novel, kaset dan CD film saya atau daftar lagu di winamp saya….nyaris semua Indonesia punya! (tapi semua hanya yang menurut saya layak untuk saya nikmati, karena tak semuanya bagus). Termasuk salah satu pelajaran favorit saya ketika sekolah adalah Bahasa Indonesia.


Mungkin itu tidak cukup untuk membuktikan jika saya mencintai negeri ini, tapi itulah langkah kecil dimana saya berusaha mencintai buatan anak negeri ini. Saya tak begitu peduli ada orang yang bilang saya jadul :) Saya pikir, apa lantas yang menyukai hal-hal berbau western terlihat lebih keren? Rasa-nya tidak juga!


Sekali waktu memang kadang saya juga suka bersentuhan dengan sesuatu yang “barat”… yaitu ketika saya nonton di 21. Bacaan? Hehehe… (saya punya Chicken Soup beberapa edisi, tapi yang jelas itu sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia). Sepertinya hanya waktu bikin skripsi, saya benar-benar berkutat dengan buku-buku referensi yang nyaris in English semua :)


Kenapa Indonesia?
Yang jelas yang Indonesia lebih akrab dengan saya. Bisa saya cerna dengan cepat dan tak perlu mengerutkan kening (atau membuka kamus) untuk mengerti maksudnya :)


Kalau bukan kita yang mencintai buatan anak negeri, lantas siapa? Saya mengakui tak mungkin untuk hidup sama sekali tanpa bersinggungan dengan sesuatu hal yang “barat”, tapi juga bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk lebih mencintai karya anak negeri ini.


Negara yang kuat dan maju pasti berawal dari rakyatnya yang bangga akan produk buatan negerinya sendiri.


Anda boleh berpendapat berbeda dengan saya, Anda juga boleh menghujat. Tapi satu hal yang ingin saya katakan kepada Anda….”Mulailah dari yang kecil untuk mencintai negeri ini, dan berusahalah dari yang kecil itu untuk memberikan sesuatu yang lebih baik pada negeri ini!”


Kalau negeri ini rusak, mungkin saya juga Anda belum mampu memberi yang terbaik. Mulailah dari yang kecil, dari diri kita terlebih dahulu…. Bukan negeri ini yang salah kalau dia rusak, tapi para penghuninya-lah yang belum mampu untuk menyikapinya secara bijaksana.


“Wahai para pemimpin bangsa, kami memberi kepercayaan kepada kalian untuk bisa memimpin kami menjadi bangsa yang lebih baik. Karena kami yakin, kalian lebih pandai dan lebih mampu mengajak kami memajukan dan mensejahterakan negeri ini. Jangan rusak kepercayaan ini, dengan membiarkan segelintir orang yang membodohi kami….”

tentang awalan (sebuah ekspresi kata)


Jika ada yang kau rindukan,
maka rindukanlah bulan.

Jika ada yang kau nantikan,
maka nantikanlah matahari.

Jika ada yang kau ingin rasakan,
maka rasakanlah mulai dari yang pahit.

Jika ada yang kau impikan,
maka impikanlah hidup yang senyap ketika malam,
terik di kala siang dan awalan yang pahit.



Semua itu bermanfaat buat-mu,
hai sang pengelana waktu
menuju ujung jalan manis yang dirindukan, dinantikan
dan
rasakan enaknya di kelak kemudian….





(dari Mas Jelek, msh lg sibuk dg acara jalan2nya ya?)

Friday, August 15, 2008

tentang aku yang sedang malas menulis

Gawat!!!!!!

Bulan ini kenapa mengalami stagnasi untuk menulis ya?

Saya tau penyebabnya…

Pertama, bulan ini (tapi sudah dimulai bulan kemarin sih…) di tempat kerja si boss sedang giat-giatnya menyuruh saya dan anak buah saya untuk membibitkan tanaman kayu (sengon gitu loh!). Jadi dari acara menggunting polybag untuk memberi lubang tambahan, mengisinya dengan media tanam, meletakkan di screen house sampai ditanami benih…, itu menjadi pemandangan nursery minggu-minggu terakhir ini.

Kedua, karena di kantor dan kebun sudah ribet dengan hal-hal di atas, sampai rumah tinggal capek-nya. Mau menulis juga maleeeeezzzzzzzz :) Sebenarnya tidak capek-capek banget (karena ada tenaga borongan dan ada anak buah), tapi mengingat sebagian siang saya sudah saya lewati dengan berjemur (sumpah, bukan kegiatan yang mengasyikkan! Saking karena itu yang membuat saya digaji, jadi ya…sudah, dinikmati saja. Hehehe…).

Ketiga, tidak tau kenapa akhir-akhir ini pikiran saya sedang tidak mau diajak fokus untuk menulis. Kalau cuma sekedar ide, saya punya banyak! Tapi begitu mau merealisasikan dalam bentuk tulisan, susahnya minta ampun!

Keempat, hehehe…top secret!

Sebenarnya sih, blog saya mau dikunjungi banyak, sedikit atau bahkan tidak ada yang mengunjungi sama sekali bukan hal penting. Kenapa? Karena blog saya ini sudah seperti ajang untuk menyalurkan bakat (cie…bakat ni yeee) menulis plus menjadi diri sendiri. Kalau pun ada tulisan yang dari orang lain, pasti tulisannya ‘saya banget’. Tidak semua tulisan bisa saya blow up di blog saya. Termasuk tulisan saya sendiri, sekiranya saya ketik terus baca koq seperti ada ‘something’ yang ‘aneh’, ya…tulisan itu untuk konsumsi pribadi. Hehehe…

Hhhh….

Saya harap kemalasan saya dalam menulis tidak berkepanjangan. Kalau terlalu lama saya malas menulis, mau jadi apa blog saya ini? Tidak ada tulisan yang di up date, bisa membuat orang malas melongok blog saya (saya sendiri mungkin juga akan malas atau bahkan lupa sama sekali karena stag, tidak menulis). Malu dong sama beberapa orang yang sudah saya tulari untuk menjadi blogger, kalau ternyata saya cukup sampai disini… (halahhh kayak lagu aja) :)

Monday, August 4, 2008

tentang hatinya (saya tau kamu sedang jatuh cinta)...


Hari ini diri-mu tampak gembira. Terlihat di sinar mata-mu juga senandung lirihmu. Kamu memang selalu tampak ceria, seakan hari-harimu penuh warna pelangi. Tapi hari ini, kau terlihat lebih bahagia. Semua pekerjaan yang mungkin bisa membuatmu jengkel, bisa kau lakukan dengan biasa saja, tanpa keluhan.

Ada apa dengan-mu?


Ahaa…, kau memang terlihat bahagia, namun kau menjadi lebih pendiam. Tak seperti biasanya, saat kami berbincang kau hanya diam…, sibuk dengan pekerjaanmu sendiri.


Kenapa?


Kamu bilang, tak ada apa-apa.


Tapi kami terlalu pandai untuk menebak isi hatimu :)


Diri-mu sedang jatuh cinta?


Hanya senyum yang kau berikan untuk menjawab.


Ayolah…jujur saja pada kami!


Dirimu mengangguk… (samar).


Hei…, harusnya kau berkata dengan mantap, tak perlu ragu seperti itu!


Ada apa, teman?


Karena saya belum mengetahui persis hatinya, apakah untukku atau tidak?


Kau menjawab dengan tersenyum, seakan ikhlas jika hatinya tak bisa kau miliki.


Ahhh…ternyata diri-mu masih ragu dengan orang yang seharusnya bahagia saat kau mencintai-nya. Karena kami semua tau, ada banyak ketulusan di hati-mu. Dan kami tau, diri-mu tak mungkin membuka perasaanmu terlebih dahulu pada orang yang beruntung tersebut.


Teman, jangan berhenti berharap! Perlahan…ketulusan hati-mu pasti akan terbaca olehnya. Andai pun tidak, jangan bersedih! Dirimu punya banyak teman, sahabat dan orang-orang terkasih yang mencintai-mu, tanpa syarat…..


(cinta itu anugerah…. , berbahagialah!)